Kehilangan merupakan hal yang lumrah terjadi. Disetiap saat di penjuru dunia peristiwa kehilangan silih berganti terjadi. Ada yang kehilangan dompet. Kehilangan tas, motor, perhiasan, uang sampai kehilangan anggota keluarganya. Semuanya pasti menyimpan duka bagi yang mengalaminya.
Kadang tanpa kita sadari, ada hikmah terserak dibalik peristiwa kehilangan. Saat kehilangan dompet misalnya, mungkin itu cara Allah mengingatkan kita agar lebih rajin dan ikhlas bersadaqah. Alangkah baiknya, semisal uang didompet kita tadi juga hilang, tetapi di tangan yang lebih berhak yaitu di tangan para mustahiq(orang yang berhak menerima zakat) daripada jatuh ke tangan sariq(pencuri). Ketika kehilangan anggota keluarga, justru itu adalah moment terbaik untuk mengingat kembali betapa dekatnya kematian.
Seperti yang tadi pagi baru saja saya alami. Sejak kemarin sore, teman saya bertandang ke kontrakan untuk membahas acara reuni yang akan diselenggarakan akhir Februari ini. Awalnya teman saya ini tidak ada rencana untuk menginap sama sekali. Jadi dibiarkanlah motor dan helm nya di depan garasi, tapi masih di dalam gerbang kontrakan kami. Betapa terkejutnya saat keesokan hari dia berpamitan pulang dan tidak menemukan helm dan sepatu yang baru dibelinya beberapa minggu lalu. MasyaAlah, kami kecurian. Tidak hanya helm dan sepatu teman saya. Beberapa helm dan sepatu mahal milik adik-adik kami yang lain ikut raib digasak pencuri. Astaghfirullah...
Namun sejak peristiwa pagi ini kami dapat mengambil sebuah hikmah besar, bahwa kami harus lebih berhati-hati. Lebih waspada terhadap kemungkinan yang bisa saja terjadi. Alhamdulillah, Allah mengingatkan kami dari kehilangan kecil, agar kami terhindar dari kehilangan yang jauh lebih besar.
Alhamdulillah.
0 komentar:
Posting Komentar