Rss Feed
  1. Mengambil Keputusan

    Selasa, 26 Mei 2015


    Orang dulu berkata, bahwa jika kita hendak mengambil suatu keputusan kita harus merencanakannya matang-matang. Memikirkan dampak dari keputusan yang kelak akan kita ambil. Siap memilih, berarti siap mengemban resiko.

    Perihal mengambil keputusan banyak orang yang sudah mampu melakukannya. Namun tentang siap menghadapi resiko dan beban tanggung jawab, saya rasa itu hanya sebagian kecil yang bersedia. Kadang saya berfikir, jika semua orang hanya ingin mengambil keputusan saja, lalu siapa yang akan bertanggung-jawab setelahnya? Pertanyaan berikutnya yang kemudian muncul adalah, masihkah ada orang-orang yang siap mengambil keputusan lalu menerima segala resiko dan tanggung jawab di belakangnya.

    Ternyata ada. 

    Saya bertemu dengan orang-orang yang berani mengambil keputusan kemudian siap mengemban resiko dan tanggung jawab dibelakangnya. Ada yang berani mengambil keputusan meninggalkan pekerjaan nya yang sudah mapan di perkantoran elite dan banting stir menjadi seorang pengusaha, dia tahu resiko yang dihadapinya adalah bangkrut dan dia siap untuk itu. Menurut saya dia ini orang yang keren.

    Ada juga seorang teman yang berani mengambil keputusan untuk memutuskan pacarnya, dengan resiko dia akan men-jomblo untuk sementara waktu, dan pasti hal itu adalah ujian untuk perasaannya sendiri. Karena ada pertanggung jawaban besar dibalik dia memutuskan pacarnya, yaitu tentang hubungan dengan Rabb-nya, karena dia menyadari bahwa hubungan sebelum pernikahan adalah hubungan paling tidak bertanggung jawab dan penuh kemudharatan. Menurut saya dia ini orang yang sangat keren. :)

    Tapi ternyata pada kenyataannya, banyak yang lebih suka bebas, tidak bertanggungjawab dan tidak mau mengambil resiko. 
    Kita mau jadi yang seperti apa? 

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar