Rss Feed
  1. Dari Hati

    Rabu, 18 Februari 2015


    Menjadi pendidik itu risalah langit.
    Ya memang ungkapan ini benar adanya.
    Setidaknya pengalaman hari ini menjadi bekal yang sangat berharga bagi saya.

    Karena suatu alasan, kedua anak didik saya di sebuah Madrasah Aliyah tidak bisa mengikuti tour ke Bali. Alasannya sebenarnya lebih kepada mudharat yang ada di pulau dewata itu.

    Oke, pada akhirnya siang tadi selepas duhur saya ditemani seorang teman menghadap bagian kesiswaan. Sangat ramah, itulah yang saya tangkap saat beliau menyambut kami di ruangannya. Namun dugaan itu berbalik saat saya mengutarakan maksud saya untuk meminta dispensasi ketidak ikut sertaan kedua anak didik kami.

    Dari nada bicara beliau, terlihat kontra dengan alasan yang saya utarakan, bahkan terkesan menuduh saya tidak percaya dengan sekolah dan kebijakannya. Hati saya berontak, bukan itu pak alasannya. Namun gejolak yang ingin keluar ini saya tahan kuat-kuat. Tahan... tahan...

    Menit-menit berikutnya saya tetap mendengarkan dengan seksama, tanpa menyela sedikitpun apa yang beliau sampaikan. Setelah puas menyampaikan akhirnya beliau diam, mungkin beliau sedikit heran melihat saya diam saja dan tidak menyela sedikitpun. Ya, saya terus berusaha tetap tenang meskipun dihadapkan dengan ucapan yang meledak-ledak di hadapan saya.

    Setelah merasa mendapat timing yang pas, saya mencoba melobi kembali. Mengucapkan apa yang sebenarnya ingin disampaikan dari hati kecil saya. Sesederhana kekhawatiran seorang ibu pada anaknya. Namun ajaibnya, akhirnya anak-anak kami diizinkan juga untuk tidak ikut serta, dengan syarat ada tugas pengganti. Alhamdulillah, akhirnya ada juga jalan tengah.

    Dari situ saya yakin, apapun yang diungkapkan dengan hati, akan mudah diterima dengan hati. 


    "Menjadi pendidik, adalah risalah langit. Saat anda melakukannya tanpa keikhlasan, siaplah menanggung kerugian dunia dan akhirat. Banyak guru yang frustasi, terkena gangguan jiwa atau stroke di dunia Arab. Penyebab utamanya adalah salah niat. Berkecimpung di dunia pendidikan ibarat menceburkan diri dalam lautan masalah. Hanya ketulusan niat lah yang membuat anda bertahan"
    (Prof. Sholeh Isyan)




  2. 0 komentar:

    Posting Komentar