Rss Feed
  1. Bukan Mengurangi, Menambah

    Sabtu, 13 Juni 2015



    Apa yang ada di fikiranmu pertama kali saat kau memberikan sesuatu yang berharga darimu?

    Waktumu misalnya. Atau uangmu. Perasaanmu mungkin.

    Barangkali ada di antara kita merasa ada yang berkurang saat kita memberikan sesuatu dari milik kita. Entah merasa eman. Sayang jika harus diberikan. Atau bahkan kita berdalih bahwa ada sesuatu yang lebih urgent untuk kita beli ketimbang memberikan sebagian kecilnya pada seseorang yang memang berhak. Ya, hanya sebagian kecil. Tidak banyak. Paling-paling jika kita membelanjakan uang itu untuk beli makanan, ya akan langsung habis. Terbuang begitu saja.

    Akan beda halnya jika kita memberi. Memberi itu menambah, bukannya mengurangi. Memberi itu menambah keberkahan dalam harta kita, dalam hidup kita. Memberi menambah kebersyukuran. memberi menambah keakraban dan persaudaraan. Memberi juga melapangkan. Memberi itu justru melipat gandakan.

    Melipat gandakan?

    Ya. Kau pernah tahu potongan ayat yang bunyinya barang siapa yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah maka permisalannya seperti sebatang pohon. Yang darinya tumbuh tujuh cabang dan dari tiap-tiap cabangnya tumbuh seratus bijih-bijihan. Tidak main-main, dilipatgandakan tujuh ratus kali. Bayangkan saja. Misalkan kita infak seribu rupiah saja ke masjid, dikalikan tujuh ratus. Sama saja kita sedang berinfak tujuh ratus ribu rupiah. Sebuah nominal yang besar, bukan?

    Nah tinggal kalikan saja, kalau kita infak seratus ribu saja. Berapa hasilnya?

    Baiklah, kita sedang tidak membicarakan mengenai hitung-hitungan dengan apa yang kita berikan. Karena itu akan dikalkulasikan langsung oleh Tuhan. Tugas kita sebenaarnya sederhana. Memberi dan mengikhlaskan apa yang telah kita beri. Yakinlah bahwa meskipun ianya tidak bertambah secara nominal, tapi kita mendapatkan yang lebih dari sekedar uang. Keberkahan.

    Selamat memberi. :)

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar