Rss Feed
  1. Berlayar Menuju Dermaga

    Selasa, 07 April 2015



    Setiap orang sejatinya sedang mengayuh perahunya masing-masing. Kita adalah nelayan yang sedang berlayar menuju dermaga.

    Ada yang besar dan kuat perahunya, dengan harapan ketika ada ombak datang ia tidak tergoyahkan. Ada yang terbuat dari baja, agar kelak jika bergesekan dengan karang ia tetap mampu berlayar. Ada pula yang kecil nan ringkih, yang kelihatannya tidak bisa menahan ancaman apapun.

    Semua perumpamaan perahu itu hanyalah gambaran apa yang kita pandang secara kasat mata. Belum tentu, perahu yang besar dan kuat akan mampu menahan gempuran ombak, karena masih ada Dia yang mampu memungkinkan segalanya. Belum tentu, perahu berlapis baja itu tak akan karam ketika bergesekan dengan karang, karena masih ada Dia yang mampu memungkinkan segalanya. Belum tentu, kapal kecil nan ringkih yang semula disepelekan, justru dia yang akan sampai ke dermaga duluan, karena masih ada Dia yang mampu memungkinkan segalanya.

    Begitulah. Allah Maha Adil. Allah Maha Kuasa. Dia tidak akan membiarkan satu-pun makhluk-Nya luput dari pembagian rizki-Nya. Rizki dalam bentuk apapun. Makanan, minuman, harta, jodoh, anak dan lain sebagainya. Allah Maha Memampukan yang terlihat tidak mampu. Allah Maha Melemahkan yang terlihat kuat. Allah berhak atas segala sesuatu. Allah berhak untuk segalanya.

    Maka tugas kita adalah berusaha, berikhtiar dan berdo'a dengan sebaik-baiknya. Do'a, do'a dan do'a. Itulah fase terindah dimana kita mampu bercakap pada Rabb kita. Mengadukan segala resah, gundah, bimbang dan ketakutan. Mengisahkan kelelahan sepanjang perjalanan. Pun bersyukur atas segala curahan nikmat yang tiada terkirakan.Maka, jika do'a-do'a telah mengalir, tawakkal-ah yang akan terlahir. Tenanglah jiwa untuk melanjutkan perjalanan menuju dermaga.

    Semoga kita semua dipersatukan bersama orang-orang yang berlayar menuju dermaga yang sama. Semoga kita dihimpunkan dalam kemudahan bertemu dengannya, dengan orang-orang yang menjadikan Rabb-nya sebagai dermaga akhir-nya.

    Wallahu a'lam bish shawab.



  2. 0 komentar:

    Posting Komentar