Rss Feed
  1. Belajar Memaafkan

    Jumat, 21 November 2014


    Seringkali seorang ibu yang melihat anaknya bertengkar dengan saudaranya atau teman sepermainannya menasehati agar anaknya mudqah memaafkan orang lain. Memaafkan, dan melupakan. Anggap saja itu pertikaian kecil diantara kalian berdua gara-gara memperebutkan mainan. Ya, dan biasanya tidak lama kemudian anak-anak itu sudah saling tertawa kembali.

    Lucunya, justru terkadang ibu itu sendiri dan kebanyakan orang dewasa lainnya masih sangat susah untuk melafadzkan kata 'maaf', meskipun untuk mendiktekan di dalam hati. Realitanya seperti itu bukan?
    Kita orang dewasa terkadang masih susah untuk bersikap 'dewasa'. Bukan karena kita tidak bisa memaafkan, tapi kitanya yang tidak mau. Kita menganggap bahwa diri kitalah yang paling benar, orang lain salah. Atau ungkapan-ungkapan seperti, dia yang salah kenapa aku harus memaafkan? Kesalahan dia sudah tidak bisa ditolelir, tidak bisa dimaafkan!
    Ah, kalau masih seperti itu berarti kita bisa dibilang orang dewasa yang masih berfikir kekanak-kanakan. Anak kecil saja mampu untuk memaafkan, mengapa kita tidak?

    Marilah kita buang sedikit ego yang bercokol di hati kita. Memaafkan itu melapangkan hati. Memaafkan itu bukan berarti kalah, justru andalah orang yang menang karena mampu mengalahkan ego. Memaafkan itu menentramkan. Memaafkan itu ciri muslim pemberdaya. Memaafkan itu membersihkan hati dan jiwa. Percayalah. Yuk, belajar saling memaafkan. 

    Salam Sukses!

  2. 0 komentar:

    Posting Komentar